Kamis, 23 Agustus 2012

pengaru stres pada ikan


Stress pada ikan bisa disebabkan oleh faktor lingkungan (pH, Tinggi amoniak, rendahnya DO, dsb), Kepadatan, penanganan dan lain-lain. Salah satu pendekatan yang bisa dilihat pada tubuh ikan saat stress adalah perubahan turun naiknya kadar glukosa darah sehingga menurunkan nafsu makan ikan tersebut.Mekanisme terjadinya perubahan kadar glukosa darah selama stress dimulai dari diterimanya informasi penyebab faktor stress oleh organ reseptor. Selanjutnya informasi tersebut disampaikan ke otak bagian hipotalamus melalui sistem syaraf. Kemudian hipotalamus memerintahkan sel kromafin untuk mensekresikan hormon katekolamin melalui serabut syaraf simpatik. Adanya katekolamin ini akan mengaktivasi enzim­-enzim yang terlibat dalam katabolisme simpanan glikogen, sehingga kadar glukosa darah mengalami peningkatan. Pada saat yang bersamaan hipotalamus otak mensekresikan CRF (corticoid releasing factor) yang meregulasi kelenjer pituitari untuk mensekresikan ACTH (adreno corticotropic hormone). Hormon tersebut akan direspon oleh sel interenal dengan mensekresikan kortisol.Rasa lapar kenyang terjadi karena adanya informasi pusat syaraf yang berasal dari central origin. Naik turunnya kadar glukosa mengindikasikan bahwa ikan tersebut lapar/kenyang. Naiknya glukosa darah menandakan bahwa ikan sedang kenyang, dengan arti lain nafsu makan berkurang karena energi yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi. Begitu juga sebaliknya saat kadar glukosa darah turun, maka ikan akan merasa lapar sehingga diperlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan energinya.Sementara pada saat ikan stress kadar glukosa terus naik untuk mengatasi homeostasis akibat stress terhadap perubahan fisiologis. Hiperglisemia akan berakibat buruk bagi ikan. Ini berawal dari naiknya kadar kartisol dalam darah akibat stress yang akan memobilisasi glukosa dari cadangan yang disimpan oleh tubuh ke dalam darah, sehingga glukosa dalam darah mengalami kenaikan. Naiknya kadar glukosa darah tersebut dibutuhkan untuk proses memperbaiki homeostasis selama stress, namun kebutuhan energi dari glukosa tersebut akan dapat terpenuhi apabila glukosa dalam darah dapat segera masuk ke dalam sel, dan ini sangat bergantung pada kinerja insulin.
Naiknya kadar kortisol akan mengurangi kerja insulin di dalam darah. Saat stress dengan berkurangnya insulin maka kadar glukosa darah terus meningkat karena keterbatasan insulin yang memobilisasi glukosa darah ke dalam sel semakin lambat. Dengan tingginya kadar glukosa di dalam darah tersebut maka sinyal dari pusat syaraf menandakan bahwa ikan merasa kenyang, dan ikan tidak mau makan.

Jumat, 17 Agustus 2012

faktor-faktor biologis perairan

Biologi perairan adalah semua kehidupan dalam air baik flora maupun fauna dari tingkat rendah sampai tigkat tinggi.
Kondisi faktor biologi perairan dipengaruhi oleh faktor fisika dan kimia perairan
Komponen :
Plankton
Benthos
Nekton
Tumbuhan tingkat  tinggi
Mikroorganisme lain

plangton
Plankton : semua jasad renik yang bersuspensi dalam air (fitoplankton, zooplankton, bakteri)
Blooming plankton : kondisi dimana plankton tumbuh subur dan menyebabkan kekeruhan air.
Fitoplankton  : garam-garam organik, CO2, matahari
Zooplankton : fitoplankton dan bahan organik
Bakteri : semua jasad organik yang sudah mati
 
Plankton berperan dalam rantai makanan di suatu perairan, terutama pada sistem budidaya dimana tidak diberikan pakan tambahan dari luar
  
 
 
Karena plankton merupakan dasar dari ranati makanan maka terdapat hubungan yang erat antara jumlah plankton yang tersedia dengan produksi ikan
Kekeruhan air karena plankton dapat mendorong pertumbuhan ikan dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak dikehendaki
Namun jika terjadi blooming plankton maka dalam blooming tersebut biasanya terdapat sejumlah besar alga hijau biru (Cyanophiceae)  yang dapat terapung dan berbuih di permukaan
Pada siang hari plankton bloom  menyerap panas menyebabkan stratifikasi suhu yang dangkal
Pada malam hari plankton bloom mengkonsumsi sejumlah besar oksigen yang terlarut àhabis
Kematian plankton secara tiba-tiba àhabisnya oksigen
Pengukuran plankton dapat secara tidak langsung dengan mengukur kecerahan
 
Terdapat hubungan yang erat antara nilai kecerahan air dengan kepadatan plankton
Kecerahan yang baik untuk kola budidaya adalah antara 30-60 cm
Pemantauan kecerahan air secara berkala 2 kali seminggu untuk mengamati kepadatan plankton dapat mencegah blooming plankton
Kemampuan air memproduksi plankton  sangat tergantung dari ketersediaan hara anorganik untuk pertumbuhan fitoplankton spt oksigen, karbon, hidrogen, fosfor, nitrogen, sulfur, kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, mangan, tembaga, seng, boron, kobalt dll.
Untuk menambah unsur hara yang diperlukan dapat dilakukan pemupukan atau pengapuran